Pemerintah Kota (Pemkot) Manado bergerak cepat dalam upaya penguatan sistem mitigasi bencana di wilayahnya. Wali Kota Manado, Andrei Angouw, menggelar pertemuan penting dengan perwakilan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Manado pada Rabu, 15 Oktober 2025, bertempat di Ruang Rapat Wali Kota Manado.
Fokus utama pertemuan ini adalah membahas program pemasangan shelter atau sarana peringatan dini bencana. Program ini merupakan inisiatif nasional yang mencakup 10 titik lokasi di Indonesia, dengan dua titik di antaranya akan ditempatkan di Kota Manado dan satu titik di wilayah Tanawangko, Kabupaten Minahasa.
Shelter tersebut memiliki fungsi vital sebagai sarana peringatan dini tsunami, sekaligus menjadi bagian integral dari sistem mitigasi terpadu yang sedang dikembangkan oleh BMKG. Selain deteksi tsunami, alat ini juga akan memperkuat sistem informasi peringatan dini cuaca ekstrem di Kota Manado, menjadikannya aset penting bagi keselamatan warga.
Dalam paparannya, tim teknis BMKG menjelaskan berbagai aspek teknis, mulai dari usulan lokasi pemasangan, kebutuhan peralatan, hingga tahapan pelaksanaan di lapangan.
Wali Kota Andrei Angouw menyambut baik program tersebut dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya. Beliau menegaskan bahwa program ini sangat penting untuk keselamatan masyarakat, khususnya di wilayah pesisir.
“Kami menyambut baik program ini karena sangat penting untuk keselamatan masyarakat, terutama di wilayah pesisir. Namun, dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan tata ruang kota, estetika, dan kelestarian lingkungan,” ujar Wali Kota.
Wali Kota juga menyoroti aspek teknis terkait lokasi penempatan perangkat pemancar (transmitter) dan penerima (receiver), termasuk menanyakan alasan mengapa perangkat tidak ditempatkan di kawasan Pelabuhan Manado. Menanggapi hal ini, pihak BMKG menjelaskan bahwa efektivitas dan keamanan lokasi akan menjadi pertimbangan utama dan akan dikaji lebih lanjut melalui survei bersama.
Sesuai rencana awal, akan dipasang 16 tiang shelter di Manado. Sebagian lokasi yang dipilih berada di kawasan wisata dan pesisir untuk memberikan perlindungan maksimal. Pemkot Manado dan BMKG akan segera melakukan survei bersama untuk menentukan lokasi paling ideal, sembari menganalisis secara detail pengaruh teknis dan dampak lingkungan di sekitar titik pemasangan.
Kegiatan ini dihadiri pula oleh tim teknis BMKG dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Dr. Donald Sambuaga, S.STP., M.Si.