(manadokota.go.id)
Pembukaan seminar dokter gigi Internasional 14th FDI IDA continuing dental
education programme 2018 dibuka secara resmi Wakil Gubernur Sulawesi Utara
(Sulut) Steven OE Kandouw dihadiri Wakil Walikota (Wawali) Manado Mor D
Bastiaan mewakili Walikota GS Vicky Lumentut, di Grand Kawanua Convention
Center area Grand Kawanua International Center (GKIC), Kairagi Manado, Jumat
(21/09) siang.
Acara
seminar diikuti kurang lebih 800 dokter gigi dari Korea Selatan, Hongkong,
Singapura, Malaysia dan juga Indonesia, berlangsung 20-22 September 2018. Dalam
laporannya, Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Sulut yang juga
Ketua Panitia Pelaksana seminar FDI IDA di Kota Manado drg Sanil Marentek,
mengatakan pertemuan para dokter gigi Internasional di Kota Manado bertujuan
untuk mengurangi kasus yang ditemukan karena masalah gigi.
“Pertemuan
ini sangat penting bagi para dokter gigi yakni untuk menemukan kasus-kasus
masalah gigi, para dokter gigi harus menyediakan jalan keluar, dokter gigi
harus meningkatkan pengetahuan serta meningkatkan kualitas. Lewat pertemuan ini
dapat menaikkan pengetahuan para dokter gigi dalam menyembuhkan penyakit mulut
dan gigi, para dokter gigi di era modern harus berinovasi, dan menggali lebih
dalam pengetahuannya,” ujar drg Sanil.
Sementara,
Walikota Vicky Lumentut dalam sambutannya melalui Wawali Mor Bastiaan
menyatakan kebanggaannya karena Kota Manado menjadi tuan rumah pelaksanaan iven
internasional seminar dokter gigi.
“Kami
sangat berterima kasih karena Kota Manado dijadikan tempat untuk
dilaksanakannya acara Internasional seminar para dokter gigi. Ini tidak lepas
dari predikat Kota Manado yang ditetapkan sebagai Kota Paling Toleran di
Indonesia. Dimana, masyarakat Kota Manado senantiasa menjunjung tinggi toleransi
dan hidup rukun dan damai di kota ini. Karena di Manado tidak ada orang Jawa,
orang Batak atau orang Ambon dan seterusnya, tapi yang ada adalah orang Manado
dari Jawa, orang Manado dari Batak, orang Manado dari Ambon, dan seterusnya,”
tandas Wawali Mor Bastiaan.
Lanjut
dikatakan, dengan dilaksanakannya seminar dokter gigi internasional di Kota
Manado, akan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya menjaga kesehatan mulut dan gigi.
“Biasanya,
orang cari dokter gigi ketika sakit gigi. Kalau tidak sakit gigi, tidak ingat
dokter gigi. Padahal, kesehatan mulut dan gigi itu harus dijaga karena sangat
penting dalam pergaulan sehari-hari. Semoga, lewat seminar ini ada
inovasi-inovasi baru yang dapat dihasilkan untuk peningkatan kesehatan gigi
masyarakat,” tukas Wawali.
Wakil
Gubernur Sulut Steven Kandouw dalam sambutannya saat membuka seminar dokter
gigi internasional di Manado, mengatakan dengan gigi yang sehat pasti
masyarakatnya suka tersenyum dan menunjukan keramah-tamahannya. Sehingga,
ditetapkannya Manado sebagai tuan rumah FDI-IDA tidak salah, karena masyarakat
Manado dan Sulut pada umumnya adalah masyarakat yang suka tersenyum.
“Selamat
datang di daerah yang masyarakatnya suka tersenyum, selamat menikmati makanan,
keindahan alam, pariwisata, dan jangan lupa ajak keluarga para dokter gigi
untuk datang berkunjung di Sulawesi Utara, karena motto Sulut torang samua
ciptaan TUHAN dan torang samua basudara,” tandas Wagub Steven.
Seminar
dokter gigi internasional dibuka Wagub Sulut Steven Kandouw dengan memukul
tetengkoren, didampingi Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Rektor Universitas
Negeri Manado (Unima) Prof DR Julyeta PA Runtuwene MS DEA, Wawali Manado Mor
Bastiaan serta Ketua PDGI Pusat DR Sri Hananto Seno drg MM SpBM.
Tampak
mendampingi Wawali Mor Bastiaan, Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Manado Imelda Markus SE dan Kepala Bagian
Pemerintahan dan Humas Steven Runtuwene.(bag.pemhum)