(manadokota.go.id) Bimbingan
Teknis Tahap IV Gerakan Menuju 100 Smart City yang digelar Dinas Komunikasi dan
Informatika Kota Manado di bawah asistensi Kementrian Komunikasi dan
Informatika RI melalui Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika, digelar
Pemerintah Kota Manado di Meeting Room Bapelitbangda. Kegiatan yang dihelat
selama 2 hari, Rabu-Kamis, 25-26 Oktober 2018 diresmikan pembukaannya oleh
Wakil Walikota Manado, Mor D Bastiaan selaku Ketua Dewan Smart City Manado,
disaksikan Kepala Bapelitbangda, Liny Tambayong, Kadis Kominfo, Erwin Kontu, dan
Tim Teknis Smart City.
“Atas nama Walikota
Manado, GS Vicky Lumentut, saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim
teknis Smart City yang selama 3 kali pelaksanaan BimTek sudah berhasil menyusun
Buku I dan Buku II sebagai prasyarat pelaksanaan Bimtek Tahap IV ini. Secara
khusus kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Lolly Amalia Abdulah yang
sudah keempat kalinya melaksanakan bimbingan dan arahan bagi Tim Teknis dan
Seluruh Perangkat Daerah terkait kesiapan Manado menuju 100 Smart City di
Indonesia,” kata Wakil Walikota.
Lebih lanjut, Wakil Walikota menjelaskan,
biasanya pada tahapan terakhir, seluruh kemampuan dikerahkan untuk menghasilkan
yang terbaik dan melengkapi yang masih dianggap kurang pada tahapan terdahulu.
“Kalau diasosikan dalam
pertempuran, kita sudah membeli peralatan perang. Kita sudah membangun tempat
penyimpanan atau gudang senjata. Bisnis militer kita bahkan sudah punya etalase
peralatan tempur. Persoalannya, kita belum tahu menembak ke mana, kalaupun
menembak, kita belum tentu tepat sasaran. Sebagian besar apparat di Pemkot
Manado, kita masih sporadis main tembak sampai habis peluru. Dengan adanya
Bimtek ini, sebenarnya Pemerintah Pusat melalui Dinas Kominfo lebih mengajak
seluruh daerah yang ada membuat smart city secara konseptual dalam masterplan,
kemudian terarah, terukur, dan fokus ke mana pengembangannya,” jelas Wakil Walikota.
Lanjut dijelaskan
Wakil Walikota, Smart City itu tidak asal main IT, tidak sekadar membeli peralatan
IT, lalu mengumumkan diri sebagai smart city. “Kita
harus mulai sadar, tidak cukup gagah-gagahan, kita punya command center yang
bisa dipamerkan, kita punya aplikasi-aplikasi yang dibangun yang dibilang luar
biasa, tapi apakah semua bermanfaat untuk menunjang jalannya pemerintahan
terutama layanan publk terarah atau tidak, itu yang harus bisa pastikan. Apakah
ini menunjang RPJMD serta visi dari kota Manado atau tidak, ataukah hanya
sekadar mengikuti tren mengadakan fasilitas dan aplikasi IT yang sebenarnya
tidak ada kaitan satu dengan yang lain. Hal-hal ini semoga bisa menjadi
perhatian seluruh perangkat daerah, terutama Tim Teknis yang secara teknis
bertanggung jawab untuk hasil Masterplan dan output bimtek lainnya.”
Di hari pertama, selain
dihadiri para Kepala Perangkat Daerah pada sesi pembukaan dan penandatangan
komitmen, Bimtek membedah renstra, indikator, dan anggaran 7 perangkat daerah
berlangsung hingga pukul 22.00. (FM)