(manadokota.go.id)
Opening ceremony atau pembukaan iven
pariwisata Manado Fiesta 2018 berlangsung spektakuler di areal Pohon Kasih,
kawasan Megamas Manado, Jumat (31/08) siang hingga malam.
Kegiatan
yang memasuki tahun ke-2 dengan tujuh festival yakni Fish and Coral (FisCo), Food, Flying, Fashion, Funtastic, Fair dan Faith itu,
dihadiri Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI) Tjahjo Kumolo,
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey bersama isteri Rita Dondokambey
Tamuntuan, Kapolda Sulut Irjen Pol Drs Bambang Waskito, serta pejabat teras
Pemerintah Daerah, TNI dan Polri di Sulawesi Utara.
Dalam
laporannya, Walikota Vicky Lumentut mengatakan iven pariwisata Manado Fiesta
2018 bertujuan untuk mengangkat potensi bawah laut Taman Laut Bunaken dalam
bentuk karnaval kendaraan hias, serta parade harmonisasi kerukunan dalam
bingkai Manado sebagai Rumah Besar Kita Bersama.
“Dua
hal yang hendak kita tonjolkan dalam iven Manado Fiesta, pertama kami ingin
mengangkat apa yang ada di dasar laut Bunaken ke permukaan dalam bentuk
karnaval kendaraan hias. Yang kedua, kita ingin sampaikan pesan kepada dunia
luar bahwa Kota Manado menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan kerukunan.
Meskipun, masyarakat Manado merupakan masyarakat yang majemuk, multi agama,
multi etnis dan suku, namun bisa hidup berdampingan secara rukun dan damai,” tandas
Walikota Vicky Lumentut.
Walikota
Vicky Lumentut mengusulkan agar Manado Fiesta masuk dalam calendar of event Kementerian Pariwisata RI. Olehnya, Manado Fiesta
akan dibahas dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manado untuk
dibuatkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Manado.
“Pak
Menteri yang terhormat, saya mengusulkan agar kegiatan Manado Fiesta ini agar
dibuatkan Perda. Sehingga, kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap tahun dengan payung
hukum yang jelas. Siapapun yang jadi pemimpin di Kota Manado, harus menggelar
Manado Fiesta setiap tahunnya karena sudah di Perda-kan,” tandas Walikota Vicky
Lumentut.
Merespon
usulan Walikota Vicky Lumentut terkait rencana Pemkot Manado bersama DPRD untuk
mem-Perdakan Manado Fiesta, Mendagri Tjahjo Kumolo menyatakan persetujuannya.
Hal itu terungkap saat Mendagri Kumolo didaulat menyampaikan sambutan.
Menurutnya, iven pariwisata Manado Fiesta sejalan dengan program Nawacita
Presiden Joko Widodo. Dimana, pemerintah pusat tengah mendorong daerah,
provinsi sampai kabupaten/kota untuk meningkatkan arus wisatawan asing
berkunjung ke daerah.
“Saya
setuju jika kegiatan Manado Fiesta ini di-Perdakan. Silahkan dibahas dengan
DPRD, agar nantinya iven ini bisa dilaksanakan setiap tahun,” tandas Mendagri,
seraya menyampaikan terima kasih kepada Walikota Vicky Lumentut dan jajarannya
atas penyelenggaraan kegiatan Manado Fiesta.
Menurut
Mendagri, letak Kota Manado yang strategis di bibir Pacific, mampu meningkatkan
arus kunjungan wisata baik lokal maupun mancanegara.
“Arus
wisatawan yang masuk di Sulawesi Utara sangat banyak. Sehingga, pemerintah Pak
Presiden Joko Widodo, terus mengarahkan dan mendorong daerah daerah untuk
berlomba-lomba menyelenggarakan iven pariwisata.” Ujar Mendagri.
Pelaksanaan
pembukaan Manado Fiesta 2018 diawali dengan atraksi laut dari TNI Angkatan Laut
berupa simulasi pembebasan sandera dari gerombolan teroris, menyusul TNI
Angkatan Udara dengan terjun payungnya.
Selanjutnya,
satu persatu peserta parade Rumah Besar Kita memasuki areal panggung utama,
yang dimulai dengan kendaraan hias milik Pemkot Manado bertuliskan Manado
Cerdas Manado Rukun yang dinaiki Walikota Vicky Lumentut dan Ketua TP-PKK Kota
Manado Prof DR Julyeta PA Lumentut Runtuwene serta Wakil Walikota Mor D
Bastiaan dan isteri Imelda Bastiaan Markus SE yang juga Wakil Ketua TP-PKK Kota
Manado.
Menariknya,
pada Kendaraan hias yang dinaiki Walikota Vicky Lumentut, terdapat pula para
rohaniawan lima agama di Kota Manado dengan latar belakang tempat-tempat
ibadah.
Gelaran
Manado Fiesta 2018 yang berlangsung 31 Agustus sampai 9 September nanti, akan
diakhiri dengan pengucapan syukur atau Thanksgiving
Kota Manado.
Pada
kegiatan Thanksgiving nanti tidak
hanya dilaksanakan umat beragama tertentu, tetapi melibatkan seluruh agama dan
lapisan masyarakat Kota Manado untuk open
house mensyukuri berkat Tuhan Yang Maha Kuasa.(bag.pemhum)