Kota Manado yang adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), selain dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki destinasi wisata kelas dunia, Manado juga terkenal dengan kerukunan umat beragama, sehingga label Kota tertoleran kian mempertegas identitas masyarakat yang tinggal di tanah Wenang ini, sudah sejak dahulu kalah hidup dalam keberagaman dan persatuan.

Tentunya warisan ini perlu kita pertahankan dan pelihara dalam membangun Kota Manado lebih baik dan diberkati kedepan. Program Pemkot Manado, atas hasil kesepakatan dari Pemimpin Agama, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, menjadikan Kota Manado sebagai Kota Doa, yakni setiap awal bulan (tanggal 1) semua tempat ibadah, Gereja, Masjid, Pura dan Wihara yang ada di Kota Manado, akan dibuka untuk setiap pemeluk agama masing-masing, kita menyempatkan diri untuk berdoa bagi Kota Manado, terkait dengan kegiatan penyelenggaran pemerintahan dan pelayanan publik lebih khusus lagi ada beberapa agenda penting yang akan dilaksanakan pada bulan Juli ini, yakni perayaan HUT Kota Manado ke 396 Tahun, dan Manado Fiesta 2019 acara puncaknya pada tanggal 27 Juli sampai pada 4 Agustus.

Walikota GS Vicky Lumentut mengatakan, mari kita sempatkan pribadi kita, pada awal bulan tanggal 1 bulan berjalan, kita berdoa untuk Kota Manado, sehubungan dengan kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik, dijauhkan dari segala bentuk marahbahaya, khususnya lagi kita berdoa untuk suksesnya perayaan HUT Kota Manado ke 396 Tahun pada tanggal 14 Juli 2019 dan juga pelaksanaan Manado Fiesta 2019 pada tanggal 27 Juli sampai 4 Agustus 2019, agar semua berjalan dengan aman, lancar dan sukses.

Walikota juga menambahkan, Tema Hut ke 396 Tahun Kota Manado, "Torang Manado, Torang Rukun" , tertanam dalam kehidupan masyarakat dalam "Rumah Besar" keberagaman, suku, golongan, agama dan budaya. "Dikota Manado, Torang Hidup baku-baku sayang, baku-baku bae, deng baku-baku bantu satu dengan laeng jadi Berkat untuk torang semua,"(bag.pemhum)