manadokota.go.id - Kondisi kota Manado yang diguyur hujan deras Jumat (1/2/2019) mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor. Penyebab banjir diduga karena hilir dari 5 Sungai yg melintasi kota manado diantaranya (S. Bailang hulunya Mapanget, S. Tondano hulunya Tondano Minahasa, S. Tikala hulunya Sawangan Minahasa, S Sario hulunya Tinoor dsk Minahasa, S. Malalayang hulunya Winangun-Sea).

Upaya penanggulangan bencana telah dilakukan dari jajaran Pemerintah Provinsi-Kota-Kecamatan-Kelurahan dan Lingkungan. Dalam hal ini Pemerintah Kota Manado, Walikota dan Wakil Walikota beserta Sekretaris Daerah turun langsung memantau di lapangan, mengunjungi korban dan memberi instruksi tanggap darurat. 

Berbagai Unit bantuan dikerahkan mulai dari Dapur Umum mobile yang dibuka oleh Dinas Sosial, Dinas PU sigap dengan longsor, Pemadam Kebakaran menyemprot membersihkan jalan, Dinas Kesehatan standby dan kerja ekstra di Puskesmas, serta Dinas Kominfo memonitoring C3 utk Early Warning Sistem, Merespon Pengaduan Warga melalui Call Center 112 dan Aplikasi Qlue.


Data sementara dampak banjir dan tanah longsor di kota manado 1 Februari 2019: 8 Kecamatan,23 Kelurahan, 737 kk,  2.523 jiwa. 

Korban meninggal dunia :
1.Jhon Duarmas /L/54thn (korban longsor) Kelurahan Taas Lk. 3 Kec Tikala
2.Natalia Lapian/P/1thn (korban longsor)  Kelurahan Mahawu Kecamatan Tuminting
3.Richard Patabone/L/5thn (korban banjir/hanyut) Kelurahan Kombos Timur Lk. 3
4. Hidayat Lahamendu umur 22 tahun /L/Bailang.

Bagi warga yang membutuhkan bantuan untuk segera menghubungi 112 karena para operator standby menerima laporan di Cerdas Command Center 1x24 dan siaga menerima laporan serta mengkoordinasikan dengan pihak terkait untuk proses evakuasi dan pengiriman bantuan.(rp/bagpemhum)